keuntungan kerjasama dengan Cina dan Barat (termasuk Jepang)

dari kerjasama yang digiatkan selama ini, keuntungan-keuntungang yang dapat dilihat antara Cina dan Barat (termasuk Jepang) secara umum dapat dijelaskan.

Cina adalah negara maju yang baru lepas dari status negara berkembang. Negara ini tahu betapa sulit berkembang dan terkekang selama beberapa tahun oleh tekanan negara Barat. Walaupun mereka ideologi Komunis namun sistem ekonomi perdagangan adalah liberal. dari satu perusahaan negara yang mereka buat akan mereka jual kepada pihak swasta untuk dikembangkan. Sehingga beban anggaran keuangan mereka tidak pernah atau sedikit terganggu. Dan tentu saja mereka membuat perusahaan negara lainnya lalu mereka jual kembali dan mendapatkan keuntungan.

Bedanya dengan Barat (termasuk Jepang), mereka sudah lama menjadi negara maju sehingga seluruh sistem yang mereka buat semuanya harus jelas, ya atau tidak. Dari satu kerjasama yang mereka buat perlu kejelasan biaya dan rincian usaha yang akan dilakukan. Mereka lebih mengutakan pinjaman daripada dukungan. Pinjaman menurut mereka adalah dukungan yang dikemudian hari harus dikembalikan. Sedangkan dukungan adalah pemberian tanpa pamrih, tanpa harus diminta untuk dikembalikan di kemudian hari.

Kedua kelompok ini adalah sama, yaitu mengutamakan pendidikan. Cina juga tidak sepenuhnya tanpa pamrih, namun lebih terhormat dengan memberi dukungan tanpa mengganggu anggaran negera yang diberikannya bantuan. Cina hanya meminta penempatan dananya di tiap-tiap Bank atau perusahaan negara bersangkutan. Istilahnya dianggap seperti jaminan. Keringanan yang didapatkan adalah apabila Negara yang diberi pinjaman tersebut kolaps atau terjadi krisis keuangan, negara tersebut dapat membuat bank atau perusahaan negara lainnya. Tentu saja semangat nasional akan digembar-gemborkan dan mana ada rakyat yang mau berusaha mengembangkan perusahaan orang lain dari pada miliknya sendiri.

Tentunya dari kedua-duanya tersebut, pendidikan yang paling utama. Karena sistem ini juga tidak keluar dengan sendirinya, namun dengan pendidikan