Monday 5 October 2015

4 Cara Therapy Sederhana Untuk Menangani Anak Bermasalah

therapy
Sabtu, 3 Oktober 2015 tepat jam 07.30 WIB saya menerima telephon dari orang tua murid yang menanyakan apakah saya ada waktu hari ini untuk mentherapy anak-anak mereka, orang tua murid ini sebelumnya sudah menanyakan kapan ada waktu untuk bisa mentherapy beberapa anak dari para orang tua murid, dan saya bilang ada waktu sabtu dan Ahad yang bisa saya luangkan untuk mereka, karena pada hari ini kebetulan saya ada beberapa agenda acara akhirnya saya meminta  keesokan harinya, akhirnya setelah beberapa waktu kemudian  para orang tua menyepakati waktunya hari Ahad, 4 Oktober 2015 pukul 08.00 WIB.
Dari hasil perbincangan saya dengan ketua komite sekolah yang meminta saya untuk mentherapy beberapa anak dari para orang tua, ia meminta saya mentherapy anak-anak yang kurang bersemangat dalam belajar, malas mengerjakan tugas, kurang percaya diri, dan beberapa kecemasan yang dialaminya, usia anak-anak mereka usianya antara kelas 4-6 SD, dan ada 1 orang yang belum sekolah, akhirnya dari waktu yang telah disepakati saya langsung ke tempat  yang akan digunakan untuk therapy disalah satu rumah orang tua.
Sebelum memulai therapy saya mengajak para orang tua berdiskusi tentang apa yang mereka kehendaki dari therapy ini, ada yang mengatakan agar anaknya lebih konsentrasi belajar, rajin, percaya diri, dan lebih kuat dalam menghafal. Dan saya menawarkan dua metode dalam therapy ini, pertama therapy secara masal dengan waktu yang bersamaan dan kedua secara individu, kalau yang secara massal itu jika mereka memilki keinginan yang sama dengan tujuan bersama, dan yang secara pribadi itu jika mereka memilki masalah yang berbeda sehingga tak bisa dalam waktu yang bersamaan.
Akhirnya setelah disepakati dengan oleh para orang tua, therapynya dilakukan secara individu, dan setelah itu saya memberikan  beberapa pengarahan tentang therapy ini  serta manfaatnya barulah setelah itu therapy dimulai, dan dari beberapa anak yang saya therapy dengan memberikan sugesti-sugesti yang diinginkan oleh para orang tua untuk anak-anak mereka, dan inilah arahan yang saya berikan pada orang tua tentang therapy ini
  • Otak manusia dari sisi pikiran ada 3 bagian yaitu alam sadar, alam bawah sadar dan alam tidak sadar, dan alam sadar itu hanya berperan hanya 12% sedangkan alam bawah sadar itu berperan 88%, sehingga pikiran manusia lebih didominasi oleh alam bawah sadarnya.
  • Inti dari therapy ini adalah memberikan sugesti positif dari apa yang mereka inginkan untuk anak-anaknya
  • Therapy ini tidak berfek negatif yang menggangu pikiran mereka seperti hilang kesadaran dan lain sebagainya yang menganggu psikologisnya
  • Berapa lama jangka waktu untuk mengukuti therapynya apakah sekali, dua kali dan seterusnya tergantung lama atau tidaknya sugesti itu berada dalam pikirannya selama anak itu normal dan tidak ada pikiran yang menggangu maka cukup sekali saja akan tetapi jika banyak faktor yang mengggangu pikiran si anak maka therapy diberikan secara berkala.
  • Therapy tidak ada kaitannya dengan ilmu magis atau menggunakan mistis, ilmu therapy ini ilmiah dan dapat dipelajari oleh siapa saja tanpa bantuan jin.
Setelah pengarahan itu saya berikan dimulailah Therapynya dengan memasukan sugesti positif dari  apa yang mereka inginkan, dan 8  dari orang anak yang saya therapy mereka semua mudah untuk memasuki alam bawah sadarnya namun ada 2 orang anak yang sudah beberapa kali saya coba dengan berbagai metode untuk mengajak mereka masuk ke alam bawah sadarnya namun tetap belum berhasil, memang 2 anak ini kakak beradik kakaknya kelas 3 SD ini sebelum dia ditherapy ia nangis dan memberontak karena tidak mau, dan satu lagi adiknya ia belum sekolah, dua bersudara ini memiliki orang tua yang keduanya sibuk dengan pekerjaan dan dua anak ini dititipkan pada neneknya, yang kesehariannya mereka jauh dari ibu bapaknya, sehingga menurut penuturan ibunya kedua anak ini susah diatur dan keras kepala.
Dan setelah therapynya selesai semua saya mengajak orang tuanya untuk berdiskusi kembali mengenai therapy ini dan bagaimana hasilnya, dan inilah arahan yang saya berikan pada mereka bagaimana mereka juga dapat mentherapy anak-anaknya di rumah
Pertama dengan membiasakan para orang tua memeluk anak-anak mereka setiap harinya, meskipun saya tidak memaparkan alasan ilmiah tentang apa pengaruhnya tetapi saya menyaksikan sendiri bahwa para orang tua yang terbiasa memeluk anak-anak mereka ternyata  persentasi masalah anak-anak mereka sangat kecil. Dan saya menyarankan mulai saat ini mereka bisa mentherapy anak-anak mereka dengan cara seperti ini.
Kedua dengan meyakini bahwa anak-anak meraka adalah anak-anak yang baik, ini penting karena  kebanyakan para orang tua terlalu berfokus pada apa yang mereka tidak inginkan, meraka ingin anak-anaknya rajin tapi mereka fokus pada kemalasan dengan sering berkata pada anak-anak bahwa mereka anak yang malas dan perkataan negatif yang lainnya.
Ketiga dengan therapy do’a, ini yang sering kali kita lupakan bahwa kekuatan do’a bisa mengubah takdir, dan pastinya kita semua ketahui bahwa do’a itu bisa mengubah segalanya, dan ada sebuah kisah nyata bagaimana sebuah sekolah dengan menggunakan therapy do’a bisa merubah sebuah kondisi yang siswanya banyak melakukan kenakalan menjadi sekolah yang ramah, dengan selalu kita mendo’akan anak kita atau peserta didik kita setiap kali berdo’a serta  diiringi dengan mengingat wajah-wajah mereka.
Keempat dengan memberikan sugesti positif ketika anak sedang tidur yaitu saat anak tidur kita mengelus kepalanya serta memberikan sugesti yang kita inginkan untuk anak kita, dan dalam kondisi  tidur inilah mereka berada di alam bawah sadar yang sangat efektif untuk memberikan sugesti.
Nah inilah keempat therapy yang bisa dilakukan oleh setiap orang tua yang ingin memperbaiki kondisi anak-anak mereka, dan keempat therapy ini sudah terbukti dan sudah dilakukan oleh sebagian orang tua yang sudah mengerti, Mudah-mudah therapy ini bisa memberikan efek positif untuk anak kita.

No comments: